tag:blogger.com,1999:blog-37755418543458480372024-03-13T00:38:08.912-07:00Bangka Baratyogieprastyo.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/18069372887740225087noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-3775541854345848037.post-35786833315213116312009-07-02T09:30:00.001-07:002009-07-04T20:55:20.092-07:00Tanjung Kalian MuntokMenapaki 199 anak tangga yang melingkar untuk mencapai puncak sebuah menara setinggi 56 meter ternyata bukan pekerjaan mudah bagi mereka yang tidak terbiasa beraktivitas berat. Perasaan itu juga akan dialami oleh mereka yang mencoba meraih pucuk mercusuar Tanjung Kalian, mercusuar tua yang masih berdiri kokoh di tepi Pantai Tanjung Kalian, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung. Suar peninggalan Inggris yang didirikan tahun 1862 itu letaknya hanya 25 menit dari Pelabuhan Mentok, pintu gerbang sebelah barat Pulau Bangka.<br /><table border="5" cellpadding="6" height="135" width="195" position="topleft"><br /><tbody><br /><tr><br /><td><br /><marquee onmouseover="this.stop()" onmouseout="this.start()" scrollamount="2" direction="up" width="192" height="132" align="center"><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXjTiG_aL-SPuxwV2LY-R13rw9cGzl5HfcN8s2zTTQRMokVSTP2Wz1e6BszYTSXCp79ymTHRDhHF40N9rrNiz-hiVOTa8lfP4m5vmE5v3M_EjiFbOx_QOG5x5Fi0zt_0rafPVYpdTqvfz1/s1600-h/tjgkalian.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXjTiG_aL-SPuxwV2LY-R13rw9cGzl5HfcN8s2zTTQRMokVSTP2Wz1e6BszYTSXCp79ymTHRDhHF40N9rrNiz-hiVOTa8lfP4m5vmE5v3M_EjiFbOx_QOG5x5Fi0zt_0rafPVYpdTqvfz1/s200/tjgkalian.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353901149115117282" /></a><br /><br/><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_qfm3EOuh7wYOu41EtoY-AM67VOQkkESR3DjsNxMu7l7t4OiG3Sl00UJWCvcXF4dZU2KVuN9zHGU3-_OCjpOvDbHGZISuT3u-pvyt9Uy19-zOf8ZI9EZv2jsKoS0ERNjcmnuFcxIFGwCP/s1600-h/sisa+PD+II+kapal+australia+dibom+jepang.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 130px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_qfm3EOuh7wYOu41EtoY-AM67VOQkkESR3DjsNxMu7l7t4OiG3Sl00UJWCvcXF4dZU2KVuN9zHGU3-_OCjpOvDbHGZISuT3u-pvyt9Uy19-zOf8ZI9EZv2jsKoS0ERNjcmnuFcxIFGwCP/s200/sisa+PD+II+kapal+australia+dibom+jepang.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353903734803731634" /></a><br /><br/><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiABxXqH2YtNrl2_7Hpc8NtRyW-4z2PgwpivRQm15ZWgwUIbjyAhxjn-sthVwj5QhgHqzg3ALH0RfiDREdAQH0j4n9iLkxfQVOem5EHeHFQseA0J6mH-lL8-dtlutxDp_JZ2ivDzWZ3_ZkJ/s1600-h/tanjung+kalian+muntok.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 58px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiABxXqH2YtNrl2_7Hpc8NtRyW-4z2PgwpivRQm15ZWgwUIbjyAhxjn-sthVwj5QhgHqzg3ALH0RfiDREdAQH0j4n9iLkxfQVOem5EHeHFQseA0J6mH-lL8-dtlutxDp_JZ2ivDzWZ3_ZkJ/s200/tanjung+kalian+muntok.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353911949539574578" /></a><br /><br /></marquee><br /></td><br /></tr><br /></tbody></table><br /><br /><br /><span id="fullpost"><br /><br />Mercusuar Tanjung Kelian bukan sekadar pemandu bagi kapal-kapal yang melintas di Selat Bangka. Sosok menara batu itu, dan sejumlah peristiwa sejarah yang terkait dengannya, seperti magnet yang menarik setiap pengunjung yang datang ke Muntok, ibu kota Bangka Barat. Mercusuar Tanjung Kelian ibarat jendela Pantai Bangka Barat. Memasuki perut mercusuar tersebut, setiap pengunjung akan segera disergap oleh hawa sejuk dengan aroma kelembapan ruang yang jarang terkena sinar Matahari. Dinding mercusuar yang tebal menahan udara pantai yang cukup panas.<br /><br />Dasar mercusuar yang agak gelap membuat tapak-tapak anak tangga sedikit licin karena berlumut sehingga kaki harus dipijakkan dengan sangat hati-hati agar tidak terpeleset. Setiap selang 10 tapak, anak tangga sengaja dibuat melebar yang berfungsi sebagai penanda tingkat. Setelah tiga tingkat, pandangan sudah lebih leluasa karena ada ventilasi pada dinding mercusuar. Ventilasi itu berupa jendela berbentuk bulat dengan daun jendela berupa tingkap yang bisa didorong keluar.<br /><br />Dari jendela tersebut aktivitas bakal dermaga penyeberangan Muntok-Palembang, yang tengah dibangun tidak jauh dari mercusuar, jelas terlihat. Dermaga Tanjung Kelian akan menggantikan Pelabuhan Muntok sebagai tempat kedatangan dan pemberangkatan feri penyeberangan. Berdiri di depan jendela itu selama beberapa menit membuat paru-paru dipenuhi udara sejuk yang melegakan.<br /><br />Semakin tinggi, sampai ke tingkat 18, tangga batu digantikan oleh 19 tapak tangga dari kayu yang mengantar ke bagian paling atas dari mercusuar tersebut. Di ruangan berdiamater tiga meter itu terdapat lampu mercusuar yang terletak di tengah-tengah ruangan.<br /><br />Perangkat lampu membuat ruangan terasa sempit. Menurut penjaga Suar, kap lampu yang terbuat dari gelas tebal itu masih asli. Lampu ini punya kekuatan sorot sampai 40 mil jauhnya, dengan kekuatan 1.000 watt. Setiap kali dinyalakan membutuhkan 20 liter solar, yang membuatnya bisa bertahan 12 jam.<br /><br />Sayangnya, pucuk menara yang terhitung kerap didatangi oleh pengunjung itu tak terhindar dari tangan-tangan jahil. Dinding menara yang licin dengan cat putih penuh dengan coretan. Bagian luar menara dikelilingi oleh teras melingkar dengan pagar pembatas berwarna merah darah. Pintu mercusuar terbuat dari besi dengan bentuk seperti pintu kapal yang tingginya sekitar satu meter.<br /><br />Dari puncak menara itu mata bisa melihat sepertiga wilayah Bangka Barat. Kapal-kapal nelayan yang sedang bersandar di Pelabuhan Mentok, pemancing ikan yang sedang duduk santai di rongsokan bangkai kapal di pinggir pantai, dan deretan pohon kelapa sawit.<br /><br />Garis cakrawala yang melengkung menjadi pembatas antara wilayah perairan dan langit bebas. Sudah sejak lama Pantai Tanjung Kelian yang berada di ujung Kota Mentok menjadi tempat rekreasi yang murah meriah bagi masyarakat setempat. Setiap sore pantai berpasir putih itu selalu ramai. Keluarga yang datang dengan membawa tikar dari rumah, anak-anak muda yang duduk di atas sepeda motor mereka, sampai pehobi mancing.<br /><br />Setiap memasuki bulan Puasa, masyarakat juga punya kebiasaan unik, berkemah di tepi pantai. Minimal dua hari sebelumnya mereka sudah mematok lahan pantai yang akan ditempati untuk berkemah. Persis sehari sebelum masuk minggu pertama bulan Puasa, pantai di depan mercusuar ini penuh oleh warga.<br /><br />Keindahan alam memang menjadi sahabat setia tiga petugas penjaga yang tinggal di kompleks mercusuar tersebut. Namun, Tanjung Kalian tidak semata menawarkan keindahan alam. Ada potongan sejarah yang tertinggal. Mercusuar tersebut menjadi saksi tragedi yang menimpa sekelompok perawat asal Australia saat kapal mereka dikandaskan oleh tentara Jepang pada masa Perang Dunia II.<br /><br />Tugu peringatan itu terletak di halaman depan mercusuar, di bawah naungan pohon ketapang besar. Tugu yang sempat dikunjungi oleh kerabat para perawat asal Australia pada tahun 2000 dan 2002 itu merupakan bagian sejarah yang sebenarnya mampu menjadikan mercusuar Tanjung Kalian sebagai obyek wisata yang menarik. (rn)<br /><br /><br /></span>yogieprastyo.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/18069372887740225087noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3775541854345848037.post-60341277019700542502009-07-02T08:59:00.000-07:002009-07-04T20:54:01.838-07:00Kabupaten Bangka Barat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW3x9e6HO4djMLIoJxgSmsyU_Pmt95rzg64QNEDRTM0LuwjcQzHZY0nnaNI5NuX7zkE4WJtQ-PpA9BhZisl6RKo9Qx_TopDVn_ikzDbXQ6y-oRTvpHWb9IqcKyIUUgOqpyBfEcIK4N08v-/s1600-h/map+bangka+barat.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 176px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW3x9e6HO4djMLIoJxgSmsyU_Pmt95rzg64QNEDRTM0LuwjcQzHZY0nnaNI5NuX7zkE4WJtQ-PpA9BhZisl6RKo9Qx_TopDVn_ikzDbXQ6y-oRTvpHWb9IqcKyIUUgOqpyBfEcIK4N08v-/s200/map+bangka+barat.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353893302521825202" /></a>Pulau bangka...dikenal sebagai pulau penghasil timah..kalo tidak salah skitar tahun 2002an ada penambahan provinsi yang baru di negara tercinta Indonesia...salah satu provinsi baru yang terbentuk bernama provinsi kepulauan bangka belitung..jadi pulau bangka dikenal skr provinsi kepulauan bangka belitung..or orang-orang biasa nyebutin Ba-Bel..menjadi sebuah provinsi harus memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentuin..oleh karena itu maka pada tahun 2003 dikeluarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur....<br /><br />Saya akan memberikan penjelasan sedikit tempat saya tinggal yaitu di Kabupaten Bangka Barat..mulai aja ya...<br /><br /><span id="fullpost"> <br /><br />Kabupaten Bangka Barat dengan ibukota kabupatennya Kota Muntok..dimana merupakan salah satu kota sejarah Indonesia..Kota Muntok saat ini tak bisa dilepaskan dari sejarah panjang yang telah dimulai semenjak abad ke-17. Dari waktu negeri ini masih berupa kerajaan-kerajaan kecil, kemudian Muntok dikuasai oleh Inggris, berpindah tangan ke Belanda, lalu Jepang datang, hingga menjadi tempat pengasingan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pertama pada tahun 1949.<br /><br />Selama diasingkan, kedua tokoh besar itu berada di dua tempat terpisah. Presiden Soekarno ditempatkan di Wisma Ranggam di pusat kota, sedangkan wakilnya, Bung Hatta, berada di Pesanggrahan Menumbing di puncak Bukit Menumbing (sayang sekarang semuanya ga diurus dengan benar..ayo donk..pemkab babar khususnya dinas pariwisata..lestarikan aset sejarah kita...)<br /><br />Selain bekas tempat pengasingan dua tokoh Indonesia itu, pantai-pantai yang ada di kota Muntok atau juga di desa-desa yang masuk wilayah kab. Bangka Barat sangat indah..dan cocok dijadikan tempat wisata...kalo dikelola dengan baik menjadi modal untuk menarik wisatawan.minimal wisatawan lokal dulu...(setuju ga ?) Apalagi, dukungan posisi Mentok yang strategis sebagai pintu gerbang Pulau Bangka juga keberadaannya di antara Selat Malaka dan Laut Jawa diharapkan akan menjadi faktor pendukung pariwisata. Jika sektor tersier ini kelak sudah maju, sektor-sektor ekonomi diharapkan ikut bergulir.<br /><br />Administratif<br />Secara administratif Kabupaten Bangka Barat terbagi menjadi 5 (lima) kecamatan, 4 (empat) kelurahan, 53 (lima puluh tiga) desa definitif dan 135 (seratus tiga puluh lima) dusun/lingkungan..dengan jumlah penduduk di tahun 2009 ini skitar 150rban jiwa..dengar2 ada penambahan desa-desa baru lagi akibat dari pemekaran desa dahulu..tp saya blom tau nama desa-desa baru tersebut..hehe..sekarang saya kelompokkan semua kecuali dusun..ga tau jg..hehe :)<br />1. Kecamatan Muntok<br /> a. Kelurahan Tanjung<br /> b. Kelurahan Sungai Daeng<br /> c. Kelurahan Sungai Baru<br /> d. Kelurahan Belo Laut<br /> e. Desa Air Putih<br /> f. Desa Air Belo<br /> g. Desa Air Limau<br /><br />2. Kecamatan Simpang Teritip<br /> a. Desa Pelangas<br /> b. Desa Kundi<br /> c. Desa Mayang<br /> d. Desa Peradong<br /> e. Desa Air Nyatoh<br /> f. Desa Berang<br /> g. Desa Simpang Tiga<br /> h. Desa Rambat<br /> i. Desa Simpang Gong<br /> j. Desa Ibul<br /> k. Desa Pangek<br /> <br />3. Kecamatan Jebus<br /><br /> a. Desa Jebus<br /> b. Desa Sungai Buluh<br /> c. Desa Tumbak Petar<br /> d. Desa Limbung<br /> e. Desa Rukam<br /> f. Desa Bakit<br /> g. Desa Semulut<br /> h. Desa Ranggi Asam<br /> i. Desa Ketap<br /> j. Desa Puput<br /> k. Desa Teluk Limau<br /> l. Desa Kapit<br /> m. Desa Telak<br /> n. Desa Sekar Biru<br /> o. Desa Air Gantang<br /> p. Desa Kelabat<br /> q. Desa Cupat<br /><br />4. Kecamatan Kelapa<br /> a. Desa Kelapa<br /> b. Desa Mancung<br /> c. Desa Kayu Arang<br /> d. Desa Pusuk<br /> e. Desa Dendang<br /> f. Desa Kacung<br /> g. Desa Sinar Sari<br /> h. Desa Beruas<br /> i. Desa Tebing<br /> j. Desa Air Bulin<br /> k. Desa Terentang<br /> l. Desa Tugang<br /> m. Desa Tuik<br /><br />5. Kecamatan Tempilang<br /> a. Desa Tempilang<br /> b. Desa Tanjung Niur<br /> c. Desa Sangku<br /> d. Desa Buyan Kelumbi<br /> e. Desa Penyampak<br /> f. Desa Benteng Kota<br /> g. Desa Air Lintang<br /> h. Desa Sinar Surya<br /> i. Desa Simpang Yul<br /><br />Geografis<br />Secara geografis posisi Kabupaten Bangka Barat terletak pada ujung barat dari Pulau Bangka yang membentuk semenanjung, dengan luas wilayah lebih kurang 2.820,61 km2 dengan batas-batas sebagai berikut :<br />- Sebelah Utara, berbatasan dengan Laut Natuna.<br />- Sebelah Selatan, berbatasan dengan Selat Bangka.<br />- Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Bangka.<br />- Sebelah Barat, berbatasan dengan Selat Bangka.<br />Topologi<br />Secara topografi wilayah Kabupaten Bangka Barat terdiri dari rawa-rawa, daratan rendah, bukit-bukit dengan puncak bukit terdapat hutan lebat, sedangkan pada daerah rawa terdapat hutan bakau dengan rendah daerah pantai landai berpasir. Sebagai bagian dari daratan maka Kabupaten Bangka Barat berikilim sama seperti kabupaten lain di Pulau Bangka yakni beriklim tropis tipe A dengan variasi curah hujan antara 2,4 hingga 460,2 mm tiap bulan untuk tahun 2004, dengan curah hujan terendah pada bulan Agustus. Suhu rata-rata berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Pangkalpinang menunjukkan variasi antara 25,9 hingga 28,3o Celcius. Sedangkan kelembaban udara bervariasi antara 72 hingga 89 persen pada tahun 2004.<br />Perekonomian<br />Perekonomian Industri pengolahan di kabupaten ini beragam skalanya, mulai dari kecil hingga besar. Pembuatan suvenir dari timah yang dikerjakan oleh tangan serta industri makanan kecil adalah bentuk-bentuk industri rumah tangga. Hasil pengolahan bahan pangan menjadi kue basah dan kue kering dijual di kedai-kedai di pasar di tengah Kota Mentok sepanjang hari.<br /><br />Industri berskala besar misalnya PT Timah Tbk, yang memiliki pengolah dan pemurni timah atau dikenal dengan sebutan smelter di Kecamatan Mentok. Di kompleks PT Timah ini juga terdapat perumahan dan beberapa fasilitas pelayanan. Bahan baku PT Timah ini berasal dari tambang yang tersebar di Bangka Selatan serta Bangka Barat yang diusahakan oleh PT Timah Tbk sendiri. Selain itu, juga ada pasokan bijih timah dari tambang-tambang inkonvensional, tambang yang dikerjakan oleh penduduk.<br /><br />Posisi penambangan dalam struktur ekonomi ternyata menjadi pilar kedua. Sumbangannya yang memang jauh lebih kecil sektor primer ini menduduki nomor dua penyumbang terbesar, 13,66 persen terhadap total kegiatan ekonomi. Namun, masa depan pertambangan tak terlalu diharapkan oleh pemerintah kabupaten (pemkab) mengingat dampak negatif pertambangan terhadap lingkungan. Apalagi dengan banyaknya jumlah tambang inkonvensional, pengawasan tentang sejauh mana kerusakan lingkungan sulit dilakukan.<br /><br />Keberadaan dua pabrik minyak sawit mentah di Kecamatan Simpang Teritip dan Tempilang ikut mendongkrak dominasi sektor industri. Kedua pabrik ini menerima tandan buah segar sawit dari enam perkebunan besar dan perkebunan rakyat di daerah sendiri serta kiriman sawit dari kabupaten-kabupaten lain.<br /><br />Perkebunan yang diusahakan oleh rakyat masih minim, sekitar tiga persen saja dari luasan perkebunan besar. Hanya ada 1.320 hektar kebun kelapa sawit yang dikelola oleh penduduk. Sementara itu, luasan perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh swasta tak kurang dari 43.100 hektar. Produk pengolahan berupa minyak sawit mentah dijual ke mancanegara, antara lain Jepang dan Amerika Serikat, lewat pelabuhan di wilayah tetangga, Kabupaten Bangka atau Kota Pangkal Pinang.<br /><br />Kelapa sawit saat ini menjadi komoditas unggulan nomor satu untuk sektor perkebunan. Selain bernilai ekonomis tinggi, tanahnya begitu cocok untuk mengembangkan kelapa sawit. Masih ada 20.000 hektar yang dicadangkan untuk pengembangan kelapa sawit tersebar di lima kecamatan.<br /><br />Jenis tanaman yang populer dibudidayakan penduduk tak hanya kelapa sawit. Lada dan karet juga banyak ditemukan di Kabupaten Bangka Barat. Getah karet yang disadap dari kebun rakyat seluas 13.000 hektar dibawa ke Kabupaten Bangka untuk diolah lebih lanjut. Lada putih yang tersebar di lima kecamatan, terutama Kecamatan Tempilang dan Kelapa, dikirim ke Kota Pangkal Pinang untuk selanjutnya diekspor ke Eropa.<br /><br />Perdagangan lada dari Pulau Bangka yang sejak zaman Belanda dikenal sebagai Lada Putih Muntok, karena dulu dikapalkan dari Muntok, kini malah berpindah ke Kota Pangkal Pinang.<br /><br />Secara umum, perkebunan telah menyerap tenaga kerja paling banyak dibandingkan lapangan usaha lain meski tak banyak menyumbang banyak terhadap kegiatan ekonomi. Menurut Sensus Penduduk 2000, kira-kira 46 persen penduduk bekerja di budidaya tanaman jenis ini.<br /><br />Demikian penjelasan mengenai Bangka Barat..Saya Mengucapkan terima kasih atas beberapa referensi dari rekan-rekan..ada Ratna Sri Wisyastuti Litbang Kompas dan juga http://daerah1.ampl.or.id... :)<br /><br /><br /></span>yogieprastyo.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/18069372887740225087noreply@blogger.com3